Senin, 13 Januari 2014

Evaluasi Pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Secara terminologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.dan usaha untuk mencari umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan. Apapun juga media yang anda buat , apakah kaset, audio film, bingkai, video, ataupun  gambar, perlu dinilai terlebih dahulu sebelum dipakia secara luas. Evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar- mengajar tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.  Mengevaluasi penggunaan media berarti mengkonfrontortir kembali antara fungsi dan prinsip dengan hasil yang dicapai dalam pembelajaran.

Adapun tujuan dari evaluasi media pembelajaran itu sendiri adalah:
  1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif
  2. Menentukan apakah media pembelajaran itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan
  3. Menetapkan apakah media itu cost-efektif dilihat dari hasil belajar siswa
  4. Memilih media pembelaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar didalam kelas
  5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu
  6. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran
  7. Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan
  8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.

Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar berbeda. Menurut Michael Gardner (dalam Syukur, 2005: 22) ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia yakni: gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).

Dengan demikian, untuk melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, hal-hal tersebut turut dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan apabila orang melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran.

  1. relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran
  2. persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik,
  3. persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan,
  4. menarik perhatian peserta didik, maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik,
  5. sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan.
  6. kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam syllabus
  7. keaktualan (tidak ketinggalan zaman),
  8. cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan
  9. skala dan ukuran
  10. bebas dari bias ras, suku, gender, dll

Secara singkat, Walker dan Hess (dalam Arsyad, 2007: 175-176) menyebutkan tiga kriteria utama dalam mereview media pembelajaran (perangkat lunak) yakni kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis.

Kualitas isi dan tujuan berkaitan dengan :

1.      ketepatan,
2.      kepentingan,
3.      kelengkapan,
4.      keseimbangan,
5.      minat/perhatian,
6.      keadilan,
7.      kesesuaian dengan situasi siswa;

Kualitas instruksional berkaitan dengan :

1.      pemberian kesempatan belajar dan,
2.      memberikan bantuan belajar kepada siswa,
3.      kualitas memotivasi,
4.      fleksibilitas instruksional,
5.      hubungan dengan program pembelajaran lainnya,
6.      kualitas sosial interaksi instruksional,
7.      kualitas tes dan penilaian,
8.      dapat memberi dampak kepada siswa, dapat memberi dampak bagi guru dan pembelajarannya.

kualitas teknis berkaitan dengan:

1.      keterbacaan,
2.      mudah digunakan,
3.      kualitas tampilan/tayangan,
4.      kualitas penanganan jawaban,
5.      kualitas pengelolaan program, dan
6.      kualitas pendokumentasian.


B. Teknik mengevaluasi media pembelajaran

Ada 2 macam teknik penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media pembelajaran, yaitu;  evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

a.       Evaluasi Formatif

Evaluasi  formatif adalah suatu proses yang dimaksudkan  untuk mengumpulkan data tentang efektifitas  dan efisiensi  penggunaan  media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.

b.      Evaluasi sumatif

Sedangkan evaluasi sumatif adalah kelanjutan drai evaluasi formatif yaitu; media yang telah diperbaiki dan disempurnakan , kemdian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu.  Evaluasi semacam inilah yang dinamakan dengan evaluasi sumatif.


C.      Tahap-Tahap teknik Evaluasi Dalam Media pembelajaran

Ada tiga tahapan evaluasi formatif yaitu; evaluasi satu lawan satu(one to one), evaluasi kelompk kecil (Small group evaluation), dan evaluasi lapangan ( field evaluation). Untuk lebih jelasny akan dijelaskan satu per satu pada pembahasan selanjunya.

  1. Evaluasi Satu Lawan Satu ( one to  one)

Pada tahapan ini , dipilih 2 orang atau lebih yang dapat mewakili populasi target media yang dibuat media yang disajikan kepada siswa secara individual. Kedua orang yang dipilih tersebut satu diantranya adalah mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, dan yang satunya lagi diatas rata-rata.

Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

  • Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang nada buat tersebut
  • Katakan kepada siswa bahwa akan terjadi kesalahan penggunaan media tersebut, bukanlah karena kekurangan siswa tetapi karena kelemahan media tersebut yang perlu diperbaiki dan disempurnakan.
  • Usahakan agar siswa berbuat santai dan bebas dalam mengemukakan pendapat mereka mengenai media yang ditampilkan tersebut.
  • Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap penggunaan media tersebut.
  • Catat lamanya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut .
  • Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.
  • Lakukan analisis terhadap informasi yang dikumpul.

Setelah prosedur diatas dilakukan, maka akan diperoleh beberapa informasi  seperti, kesalahan pemilihan kata atau uraian yang kurang jelas , kesalah memilih lambang-lambang visual, contoh yang kurang, terlalu bnyak atau sedikit materi, urutan penyajian ynag keliru, pertanyaan atau peyunjuk yang kurang jelas, tujuaan yang tidak sesuai dengan materi, dan sebagainya.

Atas dasar data atau informasi dari kegiatan- kegiatan tersebut, akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke kelompok kecil.


2.      Evaluasi Kelompok Kecil (small Group Evaluation)

Pada tahap ini perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi . usahakan siswa yang dipilh tersebut terdiri dari siswa yang kurang pandai, sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan yang terdiri dari berbagi latar belakang pendidikan sosial orang tua, dan sebgainya.

Untuk itu beberapa prosedur yang perlu ditempuh adalah:

  1. Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk penyempurnaannya.
  2. Berikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan tentang topic yang dimediakan.
  3. Tugaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut
  4. Catat waktu dan umpan balik selama penyejian media.
  5. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai ( postes)
  6. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang digunakan, mengerti  tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut, konsistensi tujuan dan materi , dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan
  7. Analisis data-data yang terkumpul.
Atas dasar umpan balik inilah media disempurnakan.


3.      Evaluasi Lapangan (Field Evaluation)

Berikutnya evaluasi lapangan ( field evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Untuk itu diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam pelaksannannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagi karakteristik yang meliputi tingkat kepandaian kelas , latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya. Usahakan agar hindari dari pengaruh efek hallo (efek hallo).

Ada beberapa prosedur yang harus dilaukan dalam pelaksanaannya, sebagi berikut:
  1. Pilih 30 orang siswa yang betul-betul mewakili populasi.
  2. Jelaskan kepada siswa  maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang diharapkan. Usahkan siswa bersifat relaks/santai dan berani mengeluarkan pendapat atau penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji coba bukan menguji kemampuan mereka.
  3. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai topic yang menggunakan media tersebut.
  4. Sajikan media yang sesuai rencana perbuatannya.
  5. Catat semua respon yang muncul dan waktu yang diperlukan dari siswa selama penyajian
  6. Lakukan postes untuk mengukur pencapaian hasil belajar setelah penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan hasil tes awal yang digunakan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi media yang dibuat tersebut.
  7. Edarkan tes  skala sikap kepada siswa yang dipilh tersebut untuk mengetahui sikap mereka terhadap media yang digunakan.
  8. Ringkas dan anlisislah data-data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan , terutama mengenai kemampuan awal prates , skor tes awal, dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian  yang sulit , pengajaran serta kecepatan sajian dan sebagainya.

D.  Evaluasi media pembelajaran

            Untuk mengevaluasi media pembelajaran sangat penting diketahui kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran itu masing-masing, berikut ini media pembelajaran yang akan dievaluasi :

1.        Evaluasi gambar diam

 Kelebihan

  • Sifatnya kongkrit ( Gambar/ foto lebih realisis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal)
  • Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
  • Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah pahaman
  • Harganya murah dan gampang untuk dibuat

 Kekurangan

  • Foto hanya menekankan indera mata
  • Gambar foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
  • Ukurannya sangat terbatas untuk ukuran besar

2.        Evaluasi media grafis

Kelebihan

  • Bermanfaat untuk mempelajari data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya
  • Grafis memungkinkan kita dengan cepat mengadakan analisis interprestasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah pertumbuhan dan arah
  • Penyajian dari data grafik: jelas,cepat, menarik, ringkas dan logis.

Kekurangan

  • Media ini sulit dipahami karena berbentuk gambar sederhana.


3.        Evaluasi bahan visual yang diproyeksikan (Film Bingkai)

Kelebihannya:
  •     Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara bersamaan.
  •     Perhatian anak dapat dipusatkan pada objek tertentu.
  •     Fungsi berpikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas.
  •     Film bingkai berada  di bawah kontrol Guru.
  •     Penyimpanannya mudah.
  •     Film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang.
  •     Film bingkai adalah media yang relatif sederhana.

Kekurangannya:
  •     Karena bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang.
  •     Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam.
  •     Memerlukan ruang yang gelap.

4.        Evaluasi bahan film

Kelebihan
  • Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lamp
  • Film dapat menyajikan baik teori maupun praktek dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya
  • Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas
  • Film memikat perhatian anak

Kekurangan
  • Harga atau biaya produksi relatif mahal
  • Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran
  • Penggunaannya perlu ruangan gelap


5.   Evaluasi program television

Kelebihan
  • Dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai
  • TV Merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap di terima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
  • Sifatnya langsung dan nyata
  • Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV.

Kelemahan
  • Harga pesawat TV relative mahal
  • Sifat komunikasinya hanya satu arah
  • Jika akan di manfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit untuk disesuikan
  • Program di luar kontrol guru

6.  Evaluasi media bantuan komputer

Kelebihannya:
  • Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidik terhadap berbagai tanggug jawab managerial yang memakan waktu.
  • Memungkinkan siswa untuk belajar lebih lama dan dapat mengungkapkan berbagai kebutuhan khusus siswa.
  • Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih efektif dengan cara yang lebih individual tidak pernah lupa, tidak pernah bosan sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
  • Komuter dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi. hal ini karena tersedianya animasi grafik warna dan musik dalam komputer sehingga dapat menambah realisme.
  • Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajara siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
  • ·Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc video tape dan lain-lain

Kekurangannya:
  • Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah) namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
  • Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
  • Keragaman model komputer (hardware) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya.

Sesuai dengan apa yang telah dibahas ini maka evaluasi ialah mengukur perubahan. Jika hal ini dihubungkan dengan tujuan pengajaran, maka perubahan yang diinginkan oleh program pengajaran adalah peningkatan kemampuan baik kemampuan kognitif, emosional, dan kemampuan keterampilan. Evaluasi pembelajaran mempunyai manfaat untuk siswa yakni, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan mengikuti pembelajaran yang berlansung selama ini. Sedangkan bagi para guru mempunyai manfaat diantaranya mengetahui siswa-siswa dapat menguasai bahan, materi yang telah diberikan sudah tepatkah, dan medianya sudah tepatkah dalam membantu proses pembelajaran. Oleh karena itu evaluasi wajib dilakukan guna mendapatkan metode yang tepat untuk mencapai tujuan.



BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Sebuah media yang telah dirancang perlu dilakukan evaluasi seperlunya, termasuk media yang dirancang oleh seorang ahli designer. Sebab sebuah media yang dihasilkan oleh seorang ahli dalam bidang media tidak secara otomatis bersifat efektif dan efisien untuk menyampaikan pesan kepada pemakai media (siswa). Kehebatan seorang perancang media tidak hanya terletak pada kemahirannya merancang sebuah mediaa tetapi juga keuletannya melewati tahap-tahap atau proses evaluasi. Dan dalam melewati proses/tahap-tahap evaluasi tersebut seorang perancang media niscaya berhubungan dengan orang lain, baik secara pribadi (siswa/ahli lain) maupun kelompok (kecil dan besar).

Melalui proses itulah sebuah media layak digunakan/dipakai kendatipun dalam kurun waktu tertentu, media tersebut masih bisa dievalusi kembali, hal itu tergantung kepada karakteristik dan latar belakang para pengguna media tersebut.


B.  Kritik Dan Saran

            Dalam penulisan makalah serta isi pembahasan yang kurang baik atau terjadi kesalahan didalamnya kami menerima kritikan dan saran dari pembaca agar tercipta makalah selanjutnya yang lebih baik dan sempurna serta tidak ada kesalahan dalam mempelajarinya.


DAFTAR PUSTAKA

W. Bachtiar Harsja, 1984. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaaannya. Jakarta: CV Rajawali.

Azhar Arsyad, 2010. Media Pendidikan. Jaarta : RajaGrafindo Persada.

http://widyaprilolina.blogspot.com/2012/12/kekurangan-dan-kelebihan-jenis-jenis.html

Pemilihan Media untuk Pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Dasar Pemilihan Media

Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenaga yang mampu, terampil dan profesional untuk memenfaatkannya di setiap lembaga pendidikan.  Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Menurut Henich dan kawan-kawan (Arsyad Azhar, 2010:67) megajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, State objective, Select, or modify media, Utilize, Require learner response, and Evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut:

(A)  Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka.

(S)   Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah proses belajar- mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar.

(S)   Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, materi dan media itu sebaiknya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

(U)   Mengunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. Di samping praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan seperti meja peralatan, listrik, layar, dan lain-lain harus dipersiapkan sebelum penyajian.

(R)  Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektivan proses belajar mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti mengulaagi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman informasi/pelajaran, atau menganalisa alternatif pemecahan masalah/ kasus. Dengan demikian, siswa akan menampakkan partisipasi yang lebih besar.

(E)  Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.

Dalam penggunaan media pembelajaran harus ada penjelasan mengenai maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan adalah familiaritas media. Untuk memilih media mana yang harus digunakan dalam proses pembelajaran harus memperhatikan pada enam karakteristik :

  1. Ketetapan media pembelajaran yang akan di gunakan dengan standar kompetensi dan indikator suatu materi yang disajikan.
  2. Media yang dipilih harus dapat mendukung dan membentu terhadap isi materi pembelajaran.
  3. Media pembelajaran tersebut mudah di peroleh.
  4. Keterampilan guru sangat mendukung dalam menggunakannya
  5. Ketersediaan waktu untuk menggunakannya.
  6. Kesesuaian dengan taraf berfikir peserta didik.

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan pemilihan media antara lainnya:

  1. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media.
  2. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyek transparansi
  3. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit.
  4. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.

Menurut Arif sadiman beberapa penyebab orang memilih media  sebagai berikut :

a.    Demonstration

Dalam hal ini media di gunakan sebagai alat untuk mendemostrasikan sebuah konsep, alat , kegunaan, cara mengoperasikan.

b.    Familiarity

Penggunaan media pembelajaran memiliki alasan mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut.

c.    Clarity

Guru menggunakan media ini agar lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit.

d.   Active Learning

Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus di upayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik , mental dan emosional.


2.2  Prosedur Pemilihan Media

          Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali  (1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu:

1)    Merumuskan tujuan pembelajaran,
2)    Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar,
3)    Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung,
4)    Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa,
5)    Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran,
6)    Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai.
7)    Menentukan media yang terpilih akan digunakan,
8)    Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut,
9)    Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa, dan
10)  Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.media.

Selaras dengan hal tersebut, Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:

Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran

Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.

Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan

Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media.

Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran

Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.

Langkah 4: Klasifikasi Media

Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan  persepsi dria manusia normal  media dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual.   Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas.  Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.

Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.

Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.  Pertimbangan  pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.


2.3  Silabus dan RPP

2.3.1 Silabus

a.  Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

b.  Prinsip Pengembangan Silabus

  1. Ilmiah.  Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
  2. Relevan.  Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
  3. Sistematis. Komponen-komponen silabus  saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
  4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
  5. Memadai.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
  6. Aktual dan Kontekstual.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
  7. Fleksibel.  Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
  8. Menyeluruh.  Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

c.  Tahapan Pengembangan Silabus
  • Pertama, tahap Analisis
  • Kedua, tahap Perancangan
  • Ketiga, tahap Pelaksanaan/Penyusunan
  • Keempat, tahap evaluasi
  • Kelima, Perbaikan dan pemantapan
  • Tahap terakhir adalah melakukan penilaian terhadap silabus .

d. Komponen-Komponen Silabus

  • Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan miimal peserta didik yang menggambatkan kekuasaan sikap pengetahuan dan ketrampilan yang diharapkan dan sicapai tiap tingkatan dan semester untuk kelompok pelajaran tertentu.
  • Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalm pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi.
  • Materi Pelajaran adalah pencapaian kompetensi dasar dengan menghubungkan potensi peserta didik, releavansi dengan karakteristik., daerah, tingkat pengembangan fisik, intelektual, emosional, social, spriritual pendidikan, kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan: Aktualisasi, kedalaman dan kekuasaan meteri pembelajaran, relevansi dengan kebutuhab peserta didikdan tuntunan lingkungan dan alokasi waktu.
  • Pengalaman belajar adalah pencapaian kompetesnsi dasar yang dirancang untuk memberikan pengalaman yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
  • Indikator adalah prilaku yang dapat diukur dan atau observasi untuk menunjukkan ketercapaaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran Penilaian adalah pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indicator.
  • Alokasi Waktu adalah waktu pembelajaran efektif atau jumlah jam setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk semua mata pembelajaran termasuk muatan local, ditambah jumlah jam untuk kegiatan.
  • Media (sumber/bahan/alat) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, narasumer serta lingkungan fisik, alam social dan budaya

  

2.3.2  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Setelah silabus tersusun, langkah berikutnya adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan penjabaran dari silabus. RPP disusun untuk setiap kali pertemuan oleh guru. Di dalam RPP tercermin kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik untuk mecapai kompetensiyang telah ditetapkan

a.    Pengertian RPP
Pengertian RPP, atau yang kita kenal dengan rencana program pembelajaran  adalah sebuah perangkat pembelajaran yang mendukung seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

b.    Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: mempermudah  dan  memperlancar meningkatkan hasil proses belajar mengajar
Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untukmelaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efesien. Dengan kata lain renvcana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran, oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat fleksibel dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya

c.     Komponen RPP

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.

Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.

Ø Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa materi tertulis, maupun materi tidak tertulis.

Ø Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan

Ø Sumber belajar adalah  belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Ø Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti

   


2.4  Penyusunan Rencana Pemanfaatan Produksi Media dalam PBM

1.  Media dalam Proses Pembelajaran

Rencana pemanfaatan media pembelajaran merupakan salah satu komponen RPP seperti  tampak pada poin Sumber Belajar (Media Pembelajaran) , yakni Sumber Belajar (Media Pembelajaran)´. Pada poin ini hendaknya dilakukan analisis terhadap pertimbangan  pertimbangan pemilihan media sebagaimana telah dibahas pada bab terdahulu, yakni meliputi (1) deskripsi singkat tentang karakterisistik siswa; (2) analisis tujuan (meliputi kognitif, afektif, psikomotorik); (3) analisis bahan ajar yang biasanya menuntut berbagaiaktivitas siswa;(4)ketersediaan atau pengadaan media pembelajaran.


2.  Sifat Bahan Ajar

Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas dari para siswanya. Banyak jenis aktivitas yang biasa dilakukan siswa di sekolah. Isi bahan ajar tidak cukup hanya menuntut aktivitas siswa.

Ada delapan aktivitas belajar siswa disekolah di antaranya :
  1. Visual Activities yang termasuk di dalamnya adalah membaca,memperhatikan demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain
  2. Oral Activities, seperti menyatakan, bertanya, member saran,mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi
  3. Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, diskusi
  4. Writing Activities, seperti menulis poin-poin yang penting di dengarnya,menulis karangan
  5. Drawing Activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta
  6. Motor Activities antara lain melakukan percobaan, membuat kontruksimodel, mereparasi, beternak, berkebun
  7. Mental Activities contoh : menanggapi, mengingat, memecahkan soal
  8. Emotional Activities seperti merasa bosan, berani, tenang, gugup

3.  Penentuan Sumber / BahanA jar

Untuk mensukseskan kurikulum 2004 berbagai cara dapat ditempuh. Penentuan bahan ajar merupakan salah satu wujudnya. Sumber bahan adalah rujukan, referensiatau literature yang digunakan, baik untuk menyusun silabus maupun buku yangdigunakan guru dalam mengajar Sumber bahan ini diperlukan agar dalam menyusunsilabus terhindar dari kesalahan konsep.

·      Bahan Ajar disusun untuk :

1.  Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu
2.  Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
3.  Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
4.  Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar .


·      Bahan Ajar dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori :
  1. Bahan Ajar cetak (Printed) yang meliputi : handout, buku, modul, lembar kerja siswa
  2. Bahan Ajar gambar (Audio) mencakup : kaset / piringan hitam
  3. Bahan Ajar pandang dengar (Audio Visual) yang meliputi: video, film, orang/narasumber
  4. Bahan Ajar interaktif yaitu multimedianya merupakan kombinasi dari dua atau lebihmedia yang penggunaannya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilakualami dari suatu presentasi.

   


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tentunya tidak digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang lebih tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.  Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenaga yang mampu, terampil dan profesional untuk memenfaatkannya di setiap lembaga pendidikan.  Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Menurut Henich dan kawan-kawan (Arsyad Azhar, 2010:67) megajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, State objective, Select, or modify media, Utilize, Require learner response, and Evaluate).

Rencana pemanfaatan media pembelajaran merupakan salah satu komponen RPP seperti  tampak pada poin Sumber Belajar (Media Pembelajaran) , yakni Sumber Belajar (Media Pembelajaran)´. Pada poin ini hendaknya dilakukan analisis terhadap pertimbangan  pertimbangan pemilihan media sebagaimana telah dibahas pada bab terdahulu, yakni meliputi (1) deskripsi singkat tentang karakterisistik siswa; (2) analisis tujuan (meliputi kognitif, afektif, psikomotorik); (3) analisis bahan ajar yang biasanya menuntut berbagaiaktivitas siswa;(4)ketersediaan atau pengadaan media pembelajaran.

Langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu kegiatan penerangan atau pembelajaran,  Tentukan transmisi pesan,  Tentukan karakteristik pelajaran,  Klasifikasi media, dan Analisis karakteristik masing-masing media.  Betapapun baiknya media yang telah dipilih, bila tidak digunakan dengan baik tentunya tidak banyak manfaatnya. Dalam penggunaan media pembelajaran terdapat dua pola yang dapat dilakukan yaitu pola penggunaan di dalam kelas dan pola penggunaan di luar kelas. Adapun prosedur pokok yang dapat dilakukan dalam penggunaan media pembelajaran yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

3.2  Saran

Penulis menyadari di dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran kepada para pembaca, demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Nurhasnawati. 2011 . Media Pembelajaran . Pekanbaru : Yayasan Pusaka Riau

Azhar arsyad . 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Grafindo Persada

Arief S. Sadiman, dkk. (1990). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta: CV. Rajawali

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sadirman, Arief S, dkk. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali

Peralatan Proyeksi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Overhead Projector (OHP)

Overhead Projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transpararansi. Ada beberapa model OHP. Akan tetapi pada dasarnya semua mempunyai prinsip kerja yang sama. Perbedaanya adalah pada berbagai tambahan variasi dan kelengkapan.

OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :
  1. OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
  2. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.

Kelebihan Media OHP

  1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
  2. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
  3. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
  4. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
  5. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
  6. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.

Kelemahan Media OHP
  1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
  2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
  3. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

2.2  Microform reader

 Microform reader ini adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang disimpan pada film dalam bentuk ( ukuran ) mikro. Ada dua bentuk film yang digunakan, yaitu yang berbentuk gulungan ( roll ) disebut ‘micro film dan Ada pula yang berbentuk lembaran disebut microfiche.

Berdasarkan bentuk  bahan yang akan dibaca tersebut, ada dua jenis peralatan untuk membaca, yaitu:
  • Microfilm reader
  • Microfiche reader
Peralatan ini bekerja berdasarkan prinsip kerja proyektor. Jadi yang akan dibaca, baik yang berbentuk microfilm maupun microfiche akan diproyeksikan ( oleh lampu proyektor dan lensa proyeksi ) kesebuah bidang ( bisa berbentuk cermin). Selanjutnya akan memantulkan gambar proyeksi kepermukaan layar dengan perbesaran beberapa puluh kali kepermukaan layar sehingga bisa dibaca. Oleh karena itu, peralatan ini juag disebut ‘microform projektor reader.


2.3 Proyektor Film Rangkai

Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.

Kelebihan Proyektor Film Rangkai
  • Seperti halnya film bingkai, kecepatan penyajian film rangkai bisa di atur, dapat di tambah narasi dengan kontrol oleh guru.
  • Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen, gambar, tabel simbol kartun, dan sebagainya.
  • Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan.
  • Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.

Sedangkan Kelemahan Proyektor Film Rangkai di bandingkan dengan film bingkai adalah sulit di edit karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar di buat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai.

Beberapa system memproyeksikan gambar, maka proyektor film rangkai ini dapat dibedakan dalam tiga jenis,  Jenis -  jenis proyektor meliputi :

a.       Proyeksi belakang layar
b.      Proyeksi depan layar
c.       Proyeksi depan dan belakang layar

                                                                                        
2.4  Film bingkai suara

Film bingkai adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya di bungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari karton, atau plastik.

Sebagai suatu program, film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai, tergantung pada tujuan yang ingin di capai . Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai bersuara (sound slide ) lamanya berkisar antara 10-13 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu programpun bervariasi, ada yang hanya 10 buah, tapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.

Kelebihan Film Bingkai Suara

  •   Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan  ke seluruh siswa secara serentak
  •   Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu
  •   Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas
  •   Film bingkai berada di bawah kontrol guru
  •   Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu
  •   Penyimpanannya mudah (praktis)
  •   Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera
  •   Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya
  •   Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film
  •   Program dibuat dalam waktu singkat

Kelemahan Film Bingkai Suara

  • Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik.
  • Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still).
  • Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak  gelap makagambar yang diproyeksikan kurang jelas.
  • Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya.


2.5 Motion Picture Projector

Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya.
Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.

Kelebihan Media Film
  •     Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
  •     Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
  •     Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
  •     Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
  •     Memebrikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.

Kelemahan Media Film
  •     Harga produksinya cukup mahal.
  •     Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
  •     Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
  •     Memerlukan penggelapan ruangan.

2.6  Radio cassette recorder

Pengertian audio Tape Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran. perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Hamidah (2003:14) menjelaskan bahwa Tape Recorder merupakan salah satu media audio elektronik yang terdiri atas hardware dan software. Hardware berupa Tape Recorder, sementara itu software-nya adalah kaset yang berisi pesan. Tape Recorder ini sangat cocok untuk pembelajaran menyimak. Namun juga bukan pula berarti pembelajaran kemampuan yang lain seperti berbicara, menulis, sastra, dan kebahasaan tidak bisa menggunakan media ini.

A. Fungsi Tape Recorder ( Cassette ) dalam Media Pembelajaran

§  Meningkatkan komunikasi audio
§  Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
§   Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan
§  Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya
§  Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
§   Mengatasi batas waktu dan ruang


B.     Manfaat dari Tape Casette

Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.

Kelebihan dari cassette tape recorder

o   memiliki fungsi ganda yang efektif
o   cepat dan praktis
o    dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara
o    digunakan sewaktu-waktu
o   mudah diperbanyak/direproduksi
o   mudah menggunakan


Kelemahan dari cassette tape recorder

o   rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja
o    komunikasi hanya satu arah saja
o    pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas
o    tidak memiliki jangkauan yang luas


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN 

Alat – alat proyeksi yang digunakan dalam media pembelajaran diantaranya terdiri dari Overhead Projector ( OHP ), Microform Reader, Film Bingkai Suara, proyeksi Film Bingkai, Radio Cassette Recorder yang masing- masingnya memiliki kelebihan dan kekurangan untuk digunakan dalam media pembelajaran.

Dengan adanya media pembelajaran ini akan sangat membantu guru dalam memvariasikan model pembelajarannya, karena dengan menggunakan media tersebut akan dapat menarik minat belajar siswa dan mengurangi kejenuhannya dalam belajar.

B.     SARAN

Demikianlah makalah yang kami buat, dan kami sadar karena keterbatasan pada diri kami, maka kami berharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas segala saran dan yang diberikan kepada kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA

W. Bachtiar Harsja, 1984, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : CV Rajawali

Azhar Arsyad, 2010, Media Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Multimedia Pembelajaran



BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Multimedia Berbasis Komputer

MultiMedia adalah seperangkat media yang merupakan kombinasi dari beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan intruksional. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Definisi sederhana ini telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu.

Dengan demikian, arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.

Komputer adalah salah satu alat produk sains dan teknologi yang merupakan satu mesin elektronik yang dapat menerima arahan atau data digital, memprosesnya, menyimpan dan mengeluarkan hasil dari data yang diproses. Komputer merupakan alat elektronik yang termasuk pada katagori multimedia. Karena computer mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh, seperti telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) yang dengan pelibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah di mengerti.

1.      Aplikasi Multimedia dalam Pendidikan

Multimedia telah mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih dinamik. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan ide-ide untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada masa kini, guru perlu mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini dengan cara yang paling berkesan. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menggalakkan komunikasi aktif antara berbagai hal.

Penggunaan komputer multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK). Sekarang ini, materi PBM telah banyak ditemukan dipasaran yang disediakan dalam bentuk VCD atau DVD. Contoh-contoh yang dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD atau DVD dan masih banyak lagi yang dapat kita temui.

Konsep permainan dalam pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan. Model – model ini dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas atau pembelajaran sendiri. Bisa juga digunakan untuk pembelajaran di rumah dan di sekolah. Sesi pembelajaran bisa disesuaikan dengan tahap penerimaan dan pemahaman pelajar. Pencapaian dan keberhasilan pelajar akan diuji. Jika pelajar tidak mencapai tahap yang memuaskan, maka sesi pemulihan pula akan dilaksanakan. Rekord pencapaian pelajar akan disimpan supaya prestasi pelajar bisa diawasi. Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan pelajar untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi direka bentuk dengan baik menggunakan multimedia. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan komunikasi berbagai hal ( pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajar-komputer ). Gabungan berbagai media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama ialah pencapaian objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan. Harus diingat bahwa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru. Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru. Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan informasi dengan cara yang lebih berkesan. Komputer hanya digunakan jika dipandang perlu dan merupakan pilihan yang terbaik. Jikalau terdapat pilihan lain yang lebih berkesan untuk menyampaikan informasi, gunakanlah pilihan itu. Di samping itu juga guru harus menyadari betapa pentingnya memanfaatkan teknologi terkini untuk membiasakan generasi yang akan datang dengan cara hidup canggih abad ke 21 nanti.

2.      Pemanfaatan Multimedia Berbasis Komputer Dalam Pembelajaran

Beberapa bentuk pemanfaatan multi media berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, meliputi :

a.      Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector (LCD/Viewer)I jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar peserta didik. Program ini dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikankontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft Power Point yang dikembangkan oleh Microsoft Inc, Corel presentation yang dikembangkan oleh Corel Inc, hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia Inc, menyebabkan kegiatan presentasi menjadi sangat mudah.

Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi telah banyak dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembanga sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembanga proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasi dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk multimedia proyektor (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainya seperti Over Head Projector (OHP) dan film slide projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal.

b.      Program multimedia interaktif

Untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber belajar. Salah satu media yang dapat menjalankan fungsi demikian tersebut adalah program multimedia interaktif.

Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penggunaan multimedia interaktif cocok untuk mengajarkan suatu proses atau tahapan, misalnya penyerbukan pada tumbuhan, pembelahan sel, proses pertumbuhan janin manusia, ilmu waris, pelaksanaan haji, dan lain sebagainya

c.       Video pembelajaran

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat digunakan untuk multimedia presentasi dengan CD dengan multimedia interaktif, ia juga dapat dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Video bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video.


3.    Kelebihan dan kelemahan komputer

a.      Kelebihan
  1. Komputer dapat mengakomodasikan peserta didik yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lup, tidak pernah bosan, sangat sabaar dalam menjalani instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
  2. Komputaer dapat merangsang peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboraturium atau simulaisi karena tersedianya animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah realisme.
  3. Kendali dibawah peserta didik sehingga tingkat kecepatan belajar peserta didik dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.

b.      Kelemahannya:

Meskipun harga prangkat keras komputer cenderung semakin menurun atau murah pebgembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal
  1. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan ketrampilan khusus tebtang komputer
  2. Keragaman model komputer sering menyebabkan program atau software  yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model lainnya.
  3. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatifitas peserta didik, sehungga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas peserta didik.
  4. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil

B.     Pemanfaatan internet dalam Pembelajaran

Internet (interconection and networking) adalah jaringan informasi global. Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer, harddisk, modem, jaringan telephone, operating system dan keterampilan menggunakan internet. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajran mengkondisikan peserta didik untuk belajar secara mandiri. Peserta didik dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, jurnal, koran, artikel, dsb. Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial bussiness (com), government service (gov), nonprofit organization (org), educatioanl institution (edu), academic institution (ac) ataupun artistic and cultural group (arts).

Peserta didik dapat berperan sebagai seorang peneliti, analis, atau apa saja dan tidakhanya konsumen informasi saja. Mereka dapat menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyata. Peserta didik dan pendidik tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena peserta didik dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Peserta didik juga dapat belajar bekerjasama satu sama lainnya. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk mendiskusikan bahan ajar, kemudian selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, peserta didik dapat berkomunikasi dengan rekan sekelasnya. Memungkinkan pihak berkenpentingan (seperti halnya pendidik ataupun pimpinan) dapat turut serta dalam kegiatan pembelajaran dengan cara mengecek apa-apa yang dikerjakan peserta didik secara online.

Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan dan pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pembelajaran terus dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning material).

Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegaitan pembelajaran melalu internet. Katakteristik internet sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang lainnya. Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik potensi internet tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelengaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.

1.      Dampak Positif
  • Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif dan inovatif.
  • Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi.
  • Pembelajaran lebih up to date (aktual).
  • Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Guru tidak terlalu disibukkan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.
  • Sebagai perpustakaan elektronik.
  • Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara guru dengan siswa.



2.      Dampak negatif

a.      Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak.

b.      Violence dan gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan Menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

c.       Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

d.      Carding

Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka

e.       Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

f.      Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.

g.      Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.


C.    Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet.  E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).


Kelebihan dan Kekurangan E-Learning


a.      Kelebihan E-learning

Ada beberapa kelebihan atau manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan yaitu:
  1. Tersedianya fasilitas e-moderating, dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas tersebut kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan  tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
  2. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
  3. Peserta didik dapat belajar tentang bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
  4. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
  5. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
  6. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
  7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah


b.      Kekurangan E-learning

Pemanfaatan internet untuk pembelajaran E-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, yaitu:

  1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3.  Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
  4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional (tatap muka), kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
  5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
  6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
  7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
  8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

 

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

MultiMedia adalah seperangkat media yang merupakan kombinasi dari beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan intruksional. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video.

Internet (interconection and networking) adalah jaringan informasi global. Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer, harddisk, modem, jaringan telephone, operating system dan keterampilan menggunakan internet.

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet

B.     Saran

Diharapkan kepada para pembaca dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang  kompetensi kepribadian guru dan dapat di jadikan sebagai pedoman para calon guru.



DAFTAR PUSTAKA

Azhar arsyad. 2013. Media Pembelajaran. PT.Raja GrafindoPersada:Jakarta

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. PT. Pustaka Insan Madani: Yogyakarta
 

JADWAL SHALAT

PENGUNJUNG

CONTACT US


 
Cara Seo Blogger