Senin, 13 Januari 2014

Jenis Media Audio dan Penulisan Naskah Audio


Print Friendly and PDF

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Media Audio

Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah:

1. Phonograph (Gramaphone)

Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain. Hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

2. Open Reel Tapes

Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunakan sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono. Kekurangan dari program ini yaitu jangkauannya yang terbatas dan dari segi biaya penyediaannya juga mahal jika untuk sasaran yang cukup banyak.

3. Cassette Tape Recorder

Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.

Kelebihan dari cassette tape recorder yakni:
  • memiliki fungsi ganda yang efektif;
  • cepat dan praktis;
  • dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara;
  • digunakan sewaktu-waktu;
  • mudah diperbanyak/direproduksi; dan
  • mudah menggunakan.

Sedangkan kelemahannya sebagai berikut:
  • rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja;
  • komunikasi hanya satu arah saja;
  • pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas; dan
  • tidak memiliki jangkauan yang luas.

                                            
4. Compact Disc (CD)

Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data  yang dikenal sebagai CD-ROM.

Beberapa kelebihan Compact Disc (CD), yaitu:
  • Dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameternya;
  • CD dapat tahan dalam penggunaan berulang;
  • Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi;
  • Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.

5. Radio                                                  

Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetik untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.

Beberapa Kelebihan dari penggunaan radio adalah:
  • berita langsung dan up to date;
  • mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya pengalaman;
  • realistik dan otentik;
  • mempengaruhi emosi dan mengembangkan imajinasi;
  • murah dan bersifat mobil.              

Sedangkan kelemahan dari  penggunaan radio adalah:
  • merupakan komunikasi satu arah;
  • menuntut pemusatan perhatian;
  • terikat oleh jadwal pemancar dan jadwal siaran;
  • tidak dapat diulang dengar;
  • hanya dapat didegar saja.

6. laboraturium bahasa

Laboraturium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboraturium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuitistik dan kotak suara yang telah tersedia. Mahasiswa dapat mendengarkan suara dosen atau radio casset melalui headphone. Dengan demikian siswa/mahasiswa dapat dengan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat. Kekurangan dari media labor bahasa yaitu membutuhkan biaya yang cukup mahal.

Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yang fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable). Dan kelemahannya yang memerlukan peralatan khusus, kemampuan dan keterampilan khusus untuk pemanfaatannya.


2.2 Penulisan Naskah Audio

1. Pengertian

Pada penyajian pokok-pokok materi instruksional dapat disampaikan melalui media yang sesuai atau yang dipilih. Dan supaya materi instruksional tersebut dapat disampaikan melalui media tersebut, materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan dan gambar yang kita sebut naskah program media.

Naskah program media bermacam-macam. Tiap-tiap jenis mempunyai bentuk naskah yang berbeda. Tetapi pada dasarnya maksud dalam naskah tersebut sama yaitu sebagai penuntun ketika kita memproduksi program media tersebut. Artinya, naskah tersebut menjadi penuntun kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera serta bunyi dan suara yang harus direkam.

Pada umumnya, lembaran naskah dibagi menjadi dua kolom. Pada naskah media audio (radio dan kaset) kolom sebelah kiri merupakan seperempat bagian halaman dan pada kolom ini dituliskan nama pelaku dan jenis suara yang direkam. Kolom sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang harus dibaca para pelaku, nama lagu dan suara-suara yang harus direkam. Dalam menuliskan naskah semua informasi yang tidak akan disuarakan (dibaca bersuara) oleh pelaku harus ditulis dengan huruf besar sementara itu, narasi dan percakapan yang akan dibaca oleh pelaku ditulis dengan huruf kecil.

2. Treatment

Sebelum naskah ditulis, kita harus menuliskan treatmentnya dulu. Treatment adalah uraian berbentuk esai yang menggambarkan alur penyajian program kita. Dengan membaca treatment ini kita akan mempunyai gambaran tentang urutan visual yang akan Nampak pada media serta narasi atau percakapan yang akan menyertai gambar itu. Bila musik atau efek suara akan digunakan, hal tersebut akan tergambar juga dalam treatment ini.

Sebuah treatment yang baik selain member gambaran tentang urutan adegan juga memberikan gambaran suasana atau mood dari program media itu. Treatment ini biasanya digunakan oleh pemesan naskah dan penulis dalam mencari kesesuaian pendapat mengenai alur penyajian program media yang akan diproduksi. Setelah treatment disetujui, treatment tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan naskah selanjutnya.

3. penulisan naskah audio

Media audio adalah sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan. Program audio dapat menjadi indah dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya fantasi pada pendengarnya. Karena itu suatu program audio akan sangat efektif bila dengan menggunakan bunyi dan suara kita dapat merangsang pendengar untuk menggunakan daya imajinasinya sehingga ia dapat memvisualkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan. Media audio ini meliputi radio, kaset audiodan laboratorium bahasa.

Berikut ini beberapa petunjuk yang kita ikuti bila kita menulis naskah program media audio, yaitu :

a.       Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam bahasa audio adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulis. Kalimat-kalimat yang digunakan sedapat mungkin kalimat tunggal. Gunakan kalimat-kalimat yang pendek. Kalimat-kalimat yang panjang sulit untuk ditangkap telinga kita. Sedapat mungkin kita harus menghindarkan istilah-istilah yang sulit. Bila kita terpaksa menggunakan istilah yang sulit, istilah itu perlu diberi penjelasan. Siswa mendengar kata yang tidak diketahui antara ia cenderung untuk memikirkan terus arti istilah tersebut, akhirnya ia kehilangan konsentrasi dalam mendengarkan.

Seringkali kita dianjurkan menggunakan bahasa yang sesuai bahasa sehari-hari pendengar kita. Bahasa seperti ini mungkin akan menarik karena mudah ditangkap. Namun bahasa lingkungan tersebut belum tentu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.

b.      Musik dalam Program Audio

Sesuai penjelasann sebelumnya, program audio hanya mengandalkan bunyi dan suara saja. Agar pendengar tidak bosan mendengar program kita dan program kita tidak terasa kering, kita perlu menggunakan music dalam program kita. Fungsi music yang utama dalam hal ini adalah untuk menciptakan suasana. Karena itu, music perlu dipilih dengan hati-hati. Bila program bersuasana gembira, misalnya, diiringi oleh musik yang bersuasana sedih, tentu akan terasa sangat janggal.

Berikut ini berbagai jenis musik yang digunakan dalam program audio.

1.)    Musik Tema

Musik tema adalah musik yang menggambarkan watak atau situasi sesuatu program. Setiap kali watak atau situasi yang diinginkan itu ditonjolkan, musik tema itu diperdengarkan.

Musik tema dapat digunakan sebagai musik pengenal studio, music pengenal program, atau musik pengenal tokoh dalam suatu cerita bersambung. Musik pengenal studio biasanya digunakan setiap kali studio itu mulai mengudara dan pada saat penutupan acara, sebelum hilang dari udara.  Musik pengenal program digunakan pada awal dan akhir suatu program serial. Dengan demikian, setiap kali kita mendengar musik itu kita akan mengetahui bahwa program itu sudah dimulai atau sudah diakhiri. Bila musik tema digunakan sebagai pengenal tokoh, setiap kali tokoh pelaku itu tampil tentu diawalai dengan music itu.

2.)    Musik Transisi

Musik ini digunakan sebagai penghubung dua adegan. Musik ini tidak perlu panjang, 10 s/d 20 menit sudah cukup. Musik transisi ini harus sesuai dengan suasana dari rata-rata program kita.

3.)    Musik Jembatan (bridge)

Music ini merupakan bentuk khusus musik transisi, yang berfungsi menjembatani dua buah adegan. Musik ini digunakan bila suasana adegan terdahulu berbeda dengan adegan yang mengikutinya. Kalau suasana adegan terdahulu adalah suasana sedih sedangkan suasana berikutnya gembira, music jembatan ini harus diawali dengan suasana gembira dan diakhiri dengan suasana gembira.

4.)    Musik Latar Belakang

Musik ini digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan. Maksudnya supaya teks dapat lebih meresap ke hati pendengar, karena ini musik ini dapat memberikan variasi, member tekanan dan menciptakan suasana.

Bila kita menggunakan musik latar belakang atau musik pengiring, musik itu harus dipilih yang betul-betul sesuai suasana yang ingin diciptakan. Musik pengiring biasanya menggunakan musik instrumentalia. Musik pengiring tidak boleh terlalu keras, terlalu lemah, ataupun berubah-ubah dari lemah ke keras

5.)    Musik Smash

Adalah musik yang digunakan untuk membuat kejutan atau tekanan. Musik ini digunakan dengan singkat tetapi pada saat yang tepat. Tidak baik bila kita menggunakan musik smash terlalu sering.

c.       Keterbatasan Daya Konsentrasi

Berdasarkan penelitian yang pernah diadakan, daya konsentrasi untuk orang dewasa berkisar antara 25 s/d 45 menit, sedangkan pada anak-anak hanya 15 s/d 25 menit. Karena itu, tidaklah bijaksana membuat program media audio terlalu panjang. Satu program audio yang panjangnya 15 menit mungkip cukup disajikan tiga konsep saja.

Karena terbatasnya daya ingatan pendengar sebaiknya suatu pengertian tidak hanya disajikan atau dibicarakan sekali saja, tetapi perlu diberikan secara berulang. Bila suatu pengertian diberikan berulang kali dengan cara yang berbeda-beda dan bervariasi, pengertian itu akan lebih meresap.

d.      Beberapa istilah yang sering digunakan dalam penulisan naskah

Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam penulisan naskah audio diuraikan di bawah ini.

ANNOUNCER (ANN)  : Penyiar yang bertugas memberitahukan bahwa sesuatu atau sesuatu program akan disampaikan.

NARRATOR (NAR)  : hampir sama dengan penyiar atau announcer, bedanya apa yang dibaca narrator ini sudah memasuki materi program. Ia mungkin akan mengimformasikan pokok bahasan serta tujuan yang akan dicapai dalam program yang kan disajikan. Narrator sering ditugaskan menghubungkan adegan satu dengan adegan lainnya dalam program.

MUSIK  : menunjukkan kepada sutradara bahwa dibaris itu harus diselipkan musik.

SOUND EFECT (FX) : suara-suara yang dimasukkan kedalam program untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. FX juga digunakan untuk menunjukkan setting. Misalnya : bunyi kambing mengembik, ayam berkokok, menunjukkan adegan berada dipedesaan.

FADE IN  : petunjuk bagi sutradara dan pemain/pelaku bahwa harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang datang mendekat. Caranya pelaku harus membaca dengan menggerakkan mulutnya, mula-mula jauh dari mike dan semakin mendekati mike.

FADE OUT    : kebalikan dari fade in.

OFF MIKE : harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang berbicara dari jauh. Caranya pelaku harus membaca teks dengan menjauhkan mulutnya dari mike.

CROSS FADE   : Dua bunyi yang berpapasan. Yang berpapasan bisa musik dengan musik atau musik dangan FX. Dengan bunyi pertama diperlemah bunyi kedua lemah, bunyi pertama makin lemah, bunyi kedua makin menguat, sehingga pada saat bunyi hilang yang tertinggal bunyi kedua saja.

MUSIK  : IN-UP-DOWN-OUT , music dimasukkan dengan lemah, suara diperkuat, kemudian turun lagi akhirnya hilang dengan harus.

MUSIK   : IN-UP-DOWN-UNDER, setelah musik diperlemah ditahan terus untuk melatarbelakangi adegan.

MUSIK      : Background, smash, tema, transisi, jembatan.




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah: Phonograph (Gramaphone) adalah alat rekam menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record). Open Reel Tapes, kelebihan program audio ini ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Cassette Tape Recorder memiliki kelebihan yaitu memiliki fungsi ganda yang efektif, cepat dan praktis, dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara. Compact Disc (CD) adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetik untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Laboraturium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.

3.2  Saran

Saran dari penulis adalah penggunaan media khususnya media audio tepat sasaran apabila penggunaannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Media audio juga dapat digunakan sebagai Proses Belajar Mengajar. Dengan mengetahui jenis-jenis media audio tersebut diharapkan guru-guru dapat menempatkan media sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada disekolah.



DAFTAR PUSTAKA

Sadiman, s. Arief. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Cet. III .(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993).

Asnawir, dan Basyiruddin Usman. Media pembelajaran. Cet I (Jakarta : ciputat pers, 2002).

http://dianidewi.blogspot.com/2013/06/jenis-jenis-media-kekurangan-dan.html





Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

 

JADWAL SHALAT

PENGUNJUNG

CONTACT US


 
Cara Seo Blogger