BAB II
PEMBAHASAN
22.1 Pengertian Sumber Belajar
Sumber Belajar didefinisikan oleh Ahmad Rohani sebagai segala apa (daya, lingkungan, pengalaman)yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses atau kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien dan dapat memudahkan pencapaian tujuan/belajar, tersedia (sengaja disediakan / dipersiapkan), baik yang langsung, ataupun tidak langsung, baik yang konkret atau abstrak
Menurut Arif S. Sadiman sumberbelajar adalah segala macam sumber yang ada diluar seorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah seegala sesuatu yang berada diluar diri siswa baik berupa orang maupun benda, pengalaman serta lingkungan yang dapat dipergunakan memudahkan proses belajar dan kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien dalam bentuk abstrak atau konkret.
Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) bahwa sumber belajar merupakan berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Pengertian sumber belajar menurut para ahli
- Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.
- Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi unt uk Pembelaj aran, makalah, 2004)
1.2 Macam-macam Sumber Belajar
1. Menurut Sifat Dasarnya
a. Manusia (Human)
Manusia sebagai sumber belajar dibedakan menjadi: yang secara khusus dipersiapkan menjadi sumber belajar di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yaitu para guru atau guru bantu dan ada juga mereka yang tidak dipersiapkan menjadi sumber belajar tapi dapat diberdayakan seperti ahli bank, pengusaha, artis, ulama' para pekerja dan sebagainya.
b. Non Manusia (Non-Human)
Yang termasuk sumber belajar non manusia yaitu pesan, teknik, lingkungan, benda-benda material, ruang dan tempat, alat dan perabot, serta kegiatan.
2. Menurut Segi Pengembangannya
a) Direncanakan
· Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. untuk mencapai tujuan pengajaran contoh: peta, globe, peta timbul dan sebagainya.
b) Tidak direncanakan
· Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
untuk mencapai tujuan pengajaran dan telah tersedia didalam maupun diluar lingkungan sekolah seperti: museum, masjid, pasar, taman,dan lain-lain.
3. Berdasarkan Pendekatan Teknologi Instruksional
a. Pesan
Adalah informasi/ ajaran yang disampaikan oleh komponen sumber belajar lainnya, meliputi: ide-ide, fakta dan lain-lain.
b. Orang
Adalah yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Contoh: guru, dosen, tutor, siswa dan lain-lain
c. Bahan
Adalah perangkat lunak yang dapat dijadikan penyampai pesan yang dapat disajikan kepada siswa melalui penggunaan alat ataupun oleh diri sendiri, contoh: film stripe, radio cassette, buku, dan lain-lain
d. Alat
Adalah perangkat keras yang dipergunakan untuk menyampaikan yang tersimpan didalam bahan. Contoh: OHP, pesawat radio, pesawat televise, LCD, dan lain-lain.
e. Teknik
Adalah prosedur atau panduan serta acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang serta lingkungan untuk penyampaian pesan. Contoh: cara belajar siswa aktif, keterampilan proses, dan lain-lain.
f. Lingkungan
Adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa atau sekolah baik yang berbentuk fisik maupun non fisik. Contoh: gedung sekolah perpustakaan, penerangan, suasana belajar, dan lain-lain.
1.3 Peranan Sumber Belajar dalam Pembelajaran
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator.
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
- Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
- Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
- Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru.
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber Belajar secara keseluruhan seperti terlihat dalam pola komunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukam bahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan lidah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanya menggunakan methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10% (b) Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%. Dan (e) Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%. (f) Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%. Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
3. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola
- Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
- Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek laboratorium
- Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
- Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
- Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
- Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
- Self helf group (kelompok swamandiri).
1.4 Pendekatan Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
1. Pengertian Pendekatan Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
Belajar Berbasis Aneka Sumber mencakup berbagai cara & sarana dimana siswa dapat belajar dengan berbagai cara mulai dari mendapat bantuan dari guru sampai belajar secara mandiri (Brown & Smith, 1996). Bebas juga merupakan suatu sistem belajar yang berorientasi pada siswa menggunakan bahan2 belajar mandiri atau yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran (Ellington & Harris, 1986). Bebas adalah pendekatan belajar yang berorientasi pada siswa dengan menggunakan sumber belajar manusiawi dan non manusiawi secara optimal (Percival & Ellington, 1988)
Belajar berbasis aneka sumber terkait dengan beberapa pengertian dan sistem pembelajaran diantaranya: open learning. Distance learning, flexible learning, learning resources, dan resource based seperti yang dikemukakan oleh Dorrell (1993):
- Open learning adalah prinsip belajar terbuka untuk semua orang. Dengan kata lain tidak ada prakualifikasi seperti batas usia, status sosial, ekonomi dan lain-lain. Pemelajar dapat memilih di mana, kapan, bagaimana, mereka akan belajar serta bebas dari segala interupsi.
- Distance learning, pendidikan jarak jauh adalah sistem atau proses yang langsung menghubungkan pemelajar dengan sumber-sumber yang jauh. Bahan-bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan dengan pendidikan terbuka.
- Flexible learning adalah jenis belajar yang dapat menggunakan berbagai sumber dalam semua bentuk. Belajar flexible dapat dipakai untuk segala pola yang menggunakan sumber belajar.
- Learning resources adalah sumber belajar, termasuk di dalamnya bahan-bahan pembelajaran seperti video, buku, kaset, audio CBT, IV, dan paket pembelajaran yang mengkombinasikan lebih dari satu media.
- Resource based learning adalah belajar berbasis aneka sumber (BEBAS) yaitu suatu sistem belajar yang berorientasi pada siswa yang menggunakan aneka sumber dalam proses pembelajarannya. Penerapan bebas secara luas juga dapat dikaitkan dengan jenis sistem pendidikan terbuka, jarak jauh, belajar fleksibel yang menggunakan aneka sumber.
Mengapa belajar berbasis aneka sumber sangat diperlukan dan mutlak diterapkan dalam pendidikan maupun pembelajaran masa kini? Hal ini dikarenakan adanya perubahan paradigma pendidikan, yaitu dari pendidikan yang berfokus pada penguasaan isi mata pelajaran bergeser kepada pendidikan berfokus pada pengalaman belajar yang berorientasi pada pemerolehan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai. Di era informasi peserta didik setiap saat dihadapkan pada berbagai informasi dalam jumlah lebih banyak dari sebelumnya, sehingga dituntut kemampuan siswa untuk menseleksi dan memanfaatkan sumber-sumber tersebut untuk kepentingan belajar secara optimal.. Begitu pula dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi dan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang menuntut penggunaan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
Sesuai uraian di atas pada prinsipnya ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan kegiatan pembelajaran, yaitu:
● Belajar aneka sumber memungkinkan setiap pemelajar melakukan kegiatan belajar sesuai dengan sumber-sumber yang dimilikinya.
Contoh pemelajar dapat mendengarkan rekaman audio dalam belajar bahasa asing
● Kesempatan belajar yang dimiliki
Seorang pemelajar dapat mengatur waktu belajarnya, kapan ingin melakukan kegiatan belajar, pagi hari, malam hari ataupun saat gairah untuk belajar datang.
● Kemampuan atau motivasi untuk belajar
Baik berupa dorongan dari dalam (motivasi internal) seperti cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup sampai dengan keinginan untuk aktualisasi diri; maupun motivasi eksternal seperti dorongan dari teman dan lain-lain, akan sangat mempengaruhi proses belajar siswa .
Adapaun Mamfaat Belajar berbasis aneka sumber antara lain:
- Memupuk bakat yang terpendam. Pengembangan keinginan untuk mengembangkan diri setelah tamat pendidikan formal adalah bentuk pendidikan sepanjang hayat.
- Mengusahakan sumber-sumber belajar yang memungkinkan pembelajaran berlangsung sepanjang tahun dan dapat menyeimbangkan antara ketrampilan dan pengetahuan.
- Seorang dapat belajar sesuai dengan kondisinya tanpa merasa cemas dan merasakan suasana persaingan.
Adapun implementasi belajar berbasis aneka sumber antara lain:
- Proses pendidikan berpusat pada siswa/mahasiswa, siswa pada dasarnya memiliki dua segi mental yaitu IQ dan dimensi emosional. Dalam pendekatan ini guru sebagai pembimbing melatih, memotivasi, memfasilitasi agar siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian pengajaran melibatkan siswa/mahasiswa untuk aktif dalam setiap proses pembelajaran. Keseluruhan proses ini akan mengembangkan kemampuan anak didik yang tidak hanya terfokus pada isi materi.
- Peranan institusi pendidikan ”elektronik” dengan semakin majunya teknologi, maka teknologi pendidikan harus terlebih dahulu digerakkan pada visi tentang pendidikan dan pelatihan abad 21. Visi tersebut harus memperhitungkan potensi teknologi, dan apa yang dapat dilakukan oleh teknologi dunia pendidikan dan pelatihan. Dampak sosial dan pendidikan dari bertemunya media dan teknologi dengan kecepatan tinggi akan menjadi revolusioner, dan sangat menantang bagi institusi-institusi pendidikan yang sudah mapan.
- Prinsip pedagogi dan desain antar budaya, sumber pembelajaran untuk siswa merupakan perhatian utama di seluruh dunia karena berada dalam arena pendidikan tanpa batas yang dipenuhi melalui world wide web (WWW). WWW mempunyai kapasitas/pemirsa yang luas, bila dimanfaatkan sebagai sumber belajar perlu memperhatikan prinsip pedagogi. Tujuan pembelajaran on-line adalah menjamin bahwa pedagogi dan kurikulum fleksibel, dapat menyesuaikan diri dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang, sehingga aspek pedagogi bersifat mendukung kebutuhan antar budaya.
Untuk dapat menerapkan belajar berbasis aneka sumber di sekolah-sekolah diperlukan upaya yang serius dari pihak pendidik. Pertama-tama, pendidik sendiri harus melakukan dan membiasakan diri untuk memanfaatkan aneka sumber, sehingga akan memudahkan bagi menentukan strategi yang tepat dalam memanfaatkan aneka sumber yang memungkinkan terjadinya pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jika dalam sistem pendidikan, peserta didik tidak dipersiapkan untuk dapat memberi makna terhadap informasi, serta menciptakannya menjadi pengetahuan, kemudian menggunakan serta mengevaluasi pengetahuan yang diciptakan orang lain, maka mereka akan menjadi selalu tertinggal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
- Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
- Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Belajar berbasis aneka sumber sangat diperlukan untuk memenuhi tuntutan jaman dan perkembangan pendidikan sendiri, beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Memasuki era informasi dan era perdagangan bebas yang penuh tantangan dan persaingan, dituntut tersedianya sumber daya manusia yang lebih berkualitas, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta produktif menghasilkan produk-produk bermutu.
- Untuk mencapai hal tersebut harus diciptakan suatu kondisi yang memungkinkan peserta didik memiliki pengalaman belajar dari berbagai sumber, baik sumber yang dirancang maupunyangdimanfaatkan.
- Dengan belajar berbasis aneka sumber, si belajar harus dibimbing untuk dapat “belajar bagaimanabelajar”(learnhowtolearn).
- Tugas pendidik adalah merencanakan, menciptakan dan menemukan kegiatan yang bersifat menantang, yang akan membuat peserta didik berpikir, memberikan alasan logis dan menggunakan pemikiran secara baik
B. Saran
Adapun saran dari penulis makalah ini adalah yaitu gunakanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya dan jadikanlah makalah ini sebagai bahan referensi untuk makalah yang sejenis.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, Dr. M. Pd. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.
risto Rahadi. 2008. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar . Jakarta. Refika Utama
Adaptasi dari : Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.
Bryan, Bitung (2010), Makalah Belajar Berbasis Aneka Sumber. Tersedia dalam
http://bitungsibryan.blogspot.com/2010/12/makalah-belajar-berbasis-aneka-sumber.html.